Pemahaman tentang masyarakat dan dinamikanya dimulai dengan mengenal hakikat kita sebagai manusia dan ilmu yang dikhususkan untuk mempelajarinya, yaitu sosiologi.
Kedua hakikat ini bukanlah dikotomi (pilihan), melainkan sebuah dialektika yang terus-menerus terjadi. Manusia adalah produk dari interaksi permanen antara keunikan dirinya dan pengaruh masyarakatnya.
Seorang insinyur software memilih untuk keluar dari pekerjaannya yang bergaji tinggi di perusahaan besar untuk memulai start-up-nya sendiri. Ini adalah tindakan individualitas yang mengekspresikan nilai, mimpi, dan penilaian risikonya sendiri.
Insinyur software tadi tetap membutuhkan orang lain: mencari co-founder, menarik investor, membangun jaringan dengan klien, dan berinteraksi dengan komunitas tech untuk bertukar ide. Keberhasilannya tetap bergantung pada masyarakat.
Individu memengaruhi masyarakat melalui penemuan, inovasi, perlawanan, dan tindakan-tindakannya. Sebaliknya, masyarakat membentuk individu melalui:
Auguste Comte (Bapak Sosiologi): Sosiologi adalah ilmu tentang hukum-hukum positif (berdasarkan fakta) yang mengatur masyarakat, yang dapat ditemukan melalui pendekatan ilmiah seperti ilmu alam.
Emile Durkheim: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial (social facts). Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan merasa yang berada di luar individu dan memiliki kekuatan memaksa untuk mengendalikannya. Contoh: hukum, bahasa, sistem mata uang.
Max Weber: Sosiologi adalah ilmu yang berusaha memahami (verstehen) tindakan sosial dan penjelasan kausal atas arah dan konsekuensi dari tindakan tersebut.
Hubungan sosiologi dengan ilmu lain melahirkan bidang-bidang interdisipliner yang sangat kaya:
Ilmu | Fokus | Peran Sosiologi | Contoh |
---|---|---|---|
Ilmu Ekonomi | Homo economicus yang rasional dan memaksimalkan keuntungan | Membuktikan bahwa aktivitas ekonomi tertanam (embedded) dalam jaringan sosial, budaya, dan hubungan kekuasaan | Studi tentang sistem credit union atau arisan yang berbasis kepercayaan |
Ilmu Politik | Institusi formal seperti negara, pemerintahan, partai politik | Menganalisis kekuasaan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana opini publik terbentuk | Menganalisis peran media sosial dalam memenangkan pilkada |
Ilmu Hukum | Hukum sebagai sistem norma formal (law in books) | Mempelajari hukum dalam praktiknya (law in action) dan pengaruh nilai budaya | Meneliti preferensi masyarakat menyelesaikan sengketa melalui adat |
Ilmu Psikologi | Proses mental dan perilaku individu | Berfokus pada kelompok, struktur, dan pola kolektif | Psikologi Sosial: pengaruh kehadiran orang lain pada perilaku |
Ilmu Sejarah | Peristiwa masa lalu secara kronologis dan unik | Mencari pola, tren, dan teori umum tentang perubahan sosial | Mempelajari pola umum transformasi masyarakat agraris ke industri |
Dengan demikian, sosiologi bukan hanya ilmu untuk diamati di menara gading, tetapi adalah pisau bedah untuk membedah realitas sosial dan kompas untuk menunjuk arah perbaikan menuju masyarakat yang lebih adil dan manusiawi.